JANGKRIK 1

Cengkerik / Jangkrik ( Gryllidae )


Cengkerik atau jangkrik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh rata dan antena panjang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang hanya dihasilkan oleh cengkerik jantan. Suara ini digunakan untuk menarik betina dan menolak jantan lainnya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies cengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.

Cengkerik telah dipelihara manusia sejak lama, dan di Asia dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Laga cengkerik adalah sejenis permainan yang populer dan kerap kali melibatkan taruhan. Di Caraguatatuba, Brazil, cengkerik hitam di dalam ruangan dipercaya sebagai tanda datangnya penyakit, cengkerik hijau harapan, dan cengkerik kelabu uang. Dalam komedi, suara cengkerik biasanya digunakan untuk menandakan lawakan yang tidak lucu dan tidak membuat orang tertawa





Budidaya Jangkrik - I


Sembari menanti hujan kembali turun, petani bisa memanfaatkan waktu luang musim kemaraunya untuk membudidayakan jangkrik. Budi daya jangkrik yang dikembangkan Asosiasi Jangkrik Indonesia atau Astrik Indonesia bekerja sama dengan IPB mudah dan sederhana. Modal awalnya Rp 1,4 juta untuk membuat kandang dan telur jangkrik. Dalam waktu 35 hari jangkrik sudah bisa dipanen dan memberikan keuntungan Rp 900.000.

Jenis jangkrik yang dibudidayakan adalah jangkrik kalung. Jangkrik kalung mengandung protein, asam amino (sistein untuk antioksidan), asam lemak (omega 3 dan omega 6), hormon (progesteron, estrogen, testosteron) dan kolagen dibanding jenis lainnya. Karenanya, jangkrik kalung banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri farmasi, obat, kosmetik, atau pakan burung dan bahkan makanan manusia.
Berikut ini langkah-langkah budi daya jangrik yang dikembangkan Astrik Indonesia dan IPB.

Membuat kandang
1. Kandang terbuat dari kayu tripleks atau kardus bekas berukuran 100cm x 60cm x 30cm bisa menampung 4.000 ekor jangkrik. Dan kotak ini bisa digunakan 4-5 kali. Atap kandang dilapisi koran atau daun kelapa/daun pisang/daun jati/daun tebu/serabut kelapa.
2. Bahan yang dibutuhkan:
-lakban licin coklat 4 buah
-lem kertas putih 4 buah
-serbuk gergaji 2 plastik
-lis kayu/bambu 40+40
3. Pendukung pertumbuhan atau rumah jangkrik adalah tempat merambat dan nangkring jangkrik berupa empat lengkungan baik besar dan delapan lenkungan kecil yang dibentuk seperti kerangka besi sebuah payung.

Penetasan telur
1. Telur jangkrik dimasukkan ke dalam kain lembab. Telur akan menetas 2-3 hari kemudian. Setiap 400 gram telur akan menghasilkan 80 kg jangkrik umur 35 hari (1 kg jangkrik kurang lebih 1.000 ekor).
2. Bahan yang dibutuhkan:
-Kain tetas 2 buah/dus atau per kandang
-Nampan 2 buah/dus atau per kandang
-Pasir
-Sprayer
-Kertas koran bekas
-Paket telur jangkrik yang berisi telur 400 gram/paket
3. Cara menetaskan:
-Taruh 20 gram telur (1-2 sendok/dus atau per kandang)
-Telur diangin-anginkan terlebih dahulu sekitar 1/2 jam
-Cuci pasir dengan air panas dan letakkan di atas nampan
-Nampan diisi pasir (lembab)
-Siapkan kain tetas dan lembabkan dengan percikan air
-Taruh kain tetas di atas nampan
-Taburkan telur merata di kain tetas
-Tutup telur dengan melipat kain tetas
-Tutup kain tetas dengan kertas koran lembab
-Jaga kelembaban kain tetas (disemprot tiap hari)

Pemeliharaan dan pembesaran
1. Pada proses pembesaran, jangkrik diberi pakan yang cukup baik yaitu pakan pelet buatan Astrik dan sayuran (wortel, gambas, daun katuk, daun pepaya, sawi, dan lainnya).
2. Pemberian sayuran mengikuti ketentuan berikut masa pertumbuhan hari ke-1 sampai ke-10 sebanyak 2 kali/hari, hari ke-11 sampai ke-30 (1 kali/2 hari) dan masa pertumbuhan lebih dari 30 hari tidak diberi pakan sayur.
3. Tahapan pemberian pakan sayuran:
-Cuci dan tiriskan sayuran
-Iris tipis sayuran yang sudah tiris
-Angin-anginkan sekitar lima menit
-Pakai alas lebih baik ketika menganginkan
-Buang sisa sayuran yang tidak dimakan sebelum diganti sebaiknya sore hari
4. Sedangkan untuk minuman diberikan dalam pasir basah

Bahan pakan dan minum
1. Pakan
-Dibutuhkan 6 kg pakan per dus/kandang sampai panen
-Berikan sesuai kebutuhan
-Pakan hendaknya habis tiap hari
-Pemberian pakan dua kali sehari
-Pakan diletakkan di tengah kotak
-Pakai alas lebih baik
-Di atap rumah jangkrik (semprot terlebih dahulu)
-Pakan buatan Astrik diletakkan tipis merata (tidak menggunung)
2. Minum
Masa Pertumbuhan 1-10 hari minuman diberikan di:
-Spon/busa dibasahi dalam wadah/nampan beralas pasir atau kain di tengah kotak
-Semprot atap rumah jangkrik
-Kontrol pakan dua kali sehari
Masa Pertumbuhan lebih dari 10 hari minuman diberikan di:
-Nampan penetasan yang diisi kerikil dan air
-Tambah air kalau kurang

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jangkrik kalung:
1. Jangkrik tumbuh kerdil karena bibitnya buruk atau suhu kandang lebih dari 30 derajat C
2. Kanibalisme atau saling memakan antarjangkrik disebabkan kurang makanan/sayur, kurang minum, atau kurang rumah/persembunyian
3. Jangkrik mencret diakibatkan makanan tak teratur dan suhu yang kurang baik.
4. Hati-hati terhadap perangkap yang menyebabkan jangkrik meloloskan diri dan tidak nyaman seperti lakban terbuka, ada lubang lakban, air tergenang, lubang pinggir dinding, dan lubang kecil untuk kabur
5. Penting membersihkan kandang sebelum digunakan
kembali dengan kuas/sikat gigi bekas, semprot dengan larutan sirih atau desinfektan, lalu jemur di sinar matahari langsung selama dua hari

Tahap panen dan pemasaran
Jangkrik bisa dipanen pada umur 35 hari yaitu ketika sudah bersayap. Panenan jangkrik (yang sehat, tidak ada luka atau anggota badan lepas) bisa diantar sendiri ke Bagian Pemasaran Astrik Indonesia. Di Bogor bisa diantar ke Padepokan Jangkrik Gedung AP4, Kampus IPB Darmaga. No telpon yang bisa dihubungi 021-381215, 085217306479, 0811119407, 0811117836.

Tinjauan ekonomi
Dengan modal awal Rp 1,4 juta, petani bisa memulai usaha beternak jangkrik. Modal awal tersebut digunakan untuk kandang, telur, pakan, dan biaya persiapan lainnya (Belum termasuk biaya pengangkutan dan pendampingan):
-Kotak (20 buah) Rp 200.000
-Telur 400 gr Rp 240.000
-Pakan 120 kg Rp 900.000
-Beban oven Rp 50.000
-Biaya administrasi Rp 10.000
-Total Rp 1.400.000
Penghitungan keuntungan per 80 kg jangkrik hasil panenan yang dijual Rp 30.000 per kilogram:
-Penjualan 80 kg jangkrik Rp 2.400.000
-Modal Rp 1.400.000
-Biaya pengangkutan satu paket Rp 100.000
-Keuntungan Rp 900.000

Budidaya Jangkrik - II

[0609jang.gif]


Ada dua cara budidaya jangkrik, yakni dari telur atau bibit indukan. Bagi pemula, tinggal mana yang disukai. Soal jumlah, bisa satu kandang, dua atau empat kandang, tergantung besar modalnya.
1. Bibit telur
Bibit telur jangkrik bisa dibeli dari pedagang jangkrik di pasar burung. Tidak ada jaminan telur menetas semua, paling 70%, atau bahkan tidak menetas. Telur yang bagus berwarna putih atau kekuning-kuningan, tak ada flek hitam di tengah (tanda telur mati). Yang bengkok atau hitam semua, jelek. Kalau hitamnya hanya di ujung, telur itu sudah tua, mau menetas.


Penetasan.

Telur yang sudah terbungkus kain lembap diletakkan dalam wadah penetasan, semisal toples. Umur telur yang dijual di pasar bervariasi, mulai dari H-2 (kurang dua hari menetas), H-3 (kurang tiga hari), atau H-4 (kurang empat hari menetas), dst. Telur menetas kurang lebih 8 - 10 hari sejak dipanen.

Anak-anak jangkrik yang baru menetas berwarna terang dan berubah menjadi hitam atau kecoklatan beberapa jam kemudian. Kalau ada yang menetas, kain harus segera dibuka, dan anak jangkrik "diusir" keluar dari kain itu. Kalau tidak, anakan itu bisa mati atau saling memakan sesamanya, atau memakan telur yang belum menetas.

Tunggu sampai 2 - 4 hari setelah menetas. Kalau telur belum juga habis, mungkin masih ada telur yang belum saatnya menetas, telur mati atau busuk. Telur mati berwarna coklat mengkilap atau hitam berjamur. Kalau telur berjamur atau busuk, pertanda kelembapannya terlalu tinggi. Sebaliknya, terlampau kering, telur akan mati.
Pakan sayuran.

Pakan jangkrik baru menetas berupa sayuran seperti sawi, bayam, kangkung, gambas, wortel atau kulit wortel, kulit pisang, dll. Wortel, timun, atau sayuran berair dipotong-potong sebesar batang korek api, supaya anak jangkrik tidak menempel di permukaannya yang basah dan mati. Juga jangan sampai terkena percikan air, karena bisa mematikan anak jangkrik yang baru menetas.

Untuk anak jangkrik muda, pakan diberikan sehari sekali, pagi atau sore. Sebelum dikasih pakan baru, sisa pakan sebelumnya diangkat dulu.


Kandang pembesaran.

Setelah berumur lebih dari 10 hari, anak jangkrik bisa diberi pakan tambahan berupa ramuan. Pakan ramuan ditaruh dalam wadah agak datar, seperti tatakan gelas/cangkir. Penempatannya di ujung-ujung kandang. Meskipun sudah diberi pakan ramuan, sayuran tetap diberikan. Ramuan itu bisa berupa campuran tepung kedelai, tepung beras merah, tepung kacang hijau, tepung jagung, dan tepung ikan.

Tidak perlu disediakan minum. Dedaunan jangan disemprot air karena bisa bikin tubuh jangkrik lembek dan cepat mati.

Umur 10 hari ke atas, anak jangkrik bisa dibesarkan di alam (bila ingin menghasilkan indukan alam). Atau, mereka bisa dipindah dari stoples ke kandang pembesaran berukuran 90 cm (panjang) x 30 cm (lebar) x 60 cm (tinggi). Bisa juga pakai drum bekas. Ukuran kandang tidak baku, bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung jumlah jangkrik. Yang penting kandang aman dari semut, tikus, dan cicak. Kandang tidak tercemar bebauan bahan kimia yang bisa mematikan jangkrik.


Panen clondo atau indukan.

Umur 30 - 40 hari, anak jangkrik tumbuh menjadi clondo atau dogolan (jangkrik muda). Clondo bisa dipanen dan dijual sebagai pakan burung dan ikan arwana.

Kalau belum ingin menjual, clondo bisa terus dipelihara untuk dijadikan indukan. Kira-kira berumur 2 - 4 bulan. Indukan ini bisa dijual atau dijadikan bibit untuk menghasilkan telur.
2. Bibit indukan
Bibit indukan dijual di pasar burung. Indukan yang bagus berpantat panjang, hitam atau coklat kehitaman, dan "jarumnya" juga sudah hitam. Biasanya jangkrik punya tanda "kalung" di "leher". Sepasang harganya Rp 1.000,- - Rp 1.500,-. Pilih jangkrik dengan sungut (antena) masih lengkap.


Kandang indukan.

Kandang bisa dibuat sendiri dari bahan kayu dan tripleks. Atau membeli kandang jadi, harganya Rp 150 ribu - Rp 200 ribu. Ukuran kandang 90 - 120 cm (panjang) x 30 cm (lebar) x 60 cm (tinggi), tergantung jumlah jangkrik.

Pakannya sama seperti jangkrik dewasa yakni pakan ramuan dan dedaunan. Bisa pula diberi taoge, jagung muda, dan vitamin khusus jangkrik yang disemprotkan pakai semprotan ke sayuran supaya menghasilkan banyak telur.


Tempat bertelur.

Perbandingan jantan dan betina 1 : 5 (ada juga 1 : 10). Ada kalanya makin kecil rasionya, hasil telur makin banyak. Karena seekor betina bisa dibuahi berkali-kali oleh banyak pejantan.

Di alam, jangkrik betina yang akan bertelur menyuntikkan ujung "jarumnya" (ovipositor) ke celah-celah tanah lembap. Oleh karena itu, dalam budidaya jangkrik kelembapan perlu dijaga.

Untuk sarang bertelur, dalam kandang disediakan media pasir halus dalam wadah ceper (tatakan cangkir) dengan kedalaman 1,5 - 2 cm. Pasir dicuci bersih atau disangrai dulu. Jangkrik akan menusukkan "jarumnya" berulang-ulang ke dalam media pasir. Jumlah telur kira-kira 150 - 300 butir per ekor. Media bertelur bisa juga dari tumpukan kain berpori kasar (single setting) yang dilembapi.

Setelah bertelur, jangkrik betina kehabisan energi dan 15 - 30 hari kemudian mati. Ada juga jangkrik betina yang kuat dan dapat kawin lagi setelah periode bertelur pertama. Hanya saja mutu telurnya kurang bagus.


Panen telur.

Untuk memanen telur dalam media pasir, perlu diayak dan telur akan tertinggal di ayakan. Kalau medianya kain, telur-telur yang menancap pada pori-pori kain disapu pakai kuas kecil supaya terlepas.

Telur yang sudah dipanen diletakkan di atas sepotong kain lembap kemudian kain dilipat, dan diberi catatan tanggal bertelur supaya usia telur diketahui. Telur-telur yang terbungkus kain lembap itu disimpan dalam stoples dan siap dijual sebagai bibit atau ditetaskan sendiri.



Budidaya Jangkrik - IV

Cara beternak jangkrik | Budidaya Jangkrik terbaru. Jangkrik atau dalam bahasa ilmiahnya Liogryllus Bimaculatus sangat gencar dibudidayakan alias diternakan belakangan ini seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya penggemar burung dan ikan. Kegiatan budidaya jangkrik ini banyak dilakukan karena waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur jangkrik yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2-3 bulan.
Ada lebih dari 100 jenis jangkrik yang terdapat di Indonesia. Jenis yang banyak dibudidayakan pada saat ini adalah Gryllus Mitratus dan Gryllus testaclus, untuk pakan ikan dan burung. Kedua jenis ini dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya yang tenang.

Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.

Penyebaran jangkrik di Indonesia adalah merata, namun untuk kota-kota besar yang banyak penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung untuk mengkonsumsi jangkrik yang berasal dari alam, lama kelamaan dengan berkurangnya jangkrik yang ditangkap dari alam maka mulailah dicoba untuk membudidayakan jangkrik alam dengan diternakkan secara intensif dan usaha ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.

Jangkrik segar yang sudah diketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer dan hwambie serta untuk pakan ikan, baik juga untuk pertumbuhan udang dan lele dalam bentuk tepung.

Pesyaratan lokasi untuk budidaya atau beternak jangkrik

1. Lokasi budidaya harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung atau berlebihan.
4. Bebas dari gangguan predator
5. Jauh dari kandang ayam

Cara budidaya atau beternak jangkrik

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan kandang jangkrik




Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat yang teduh dan gelap. Untuk menjaga kondisi kandang yang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dengan lumpur sawah dan diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun dan daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindari dari sifat kanibalisme dari jangkrik. Dinding atas kandang bagian dalam sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tidak merayap naik sampai keluar kandang. Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang yang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara yang baik dan untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tidak ada ukuran yang baku. Yang penting sesuai dengan kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang.

Kandang jangkrik biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm. Kotak (kandang) dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.

2. Pembibitan jangkrik


Bibit jangkrik yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.

Adapun ciri-ciri indukan jangkrik , induk betina, dan induk jantan yang adalah sebagai berikut:
a. Indukan betina jangkrik
 sungutnya (antena) masih panjang dan lengkap dengan kedua kaki belakangnya masih lengkap sehingga bisa melompat dengan tangkas, gesit dan kelihatan sehat. Badan dan bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap. Sebaiknya pilihlah induk yang besar dangan memilih jangkrik yang mengeluarkan zat cair dari mulut dan duburnya apabila dipegang.
b. Induk jantan Jangkrik
 selalu mengeluarkan suara mengerik dengan permukaan sayap atau punggung kasar dan bergelombang. Tidak mempunyai ovipositor di ekor

Perawatan jangkrik yang sudah dikeluarkan dari kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan dan dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan yang lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa dan laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dari jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan yang biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran dan dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.

Sampai saat ini pembiakan Jangkrik yang dikenal adalah dengan mengawinkan induk jantan dan induk betina, sedangkan untuk bertelur ada yang alami dan ada juga dengan cara caesar. Namun risiko dengan cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati dan telur yang diperoleh tidak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.

Induk dapat memproduksi telur yang daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apabila diberikan makanan yang bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuan-ramuan yang khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk dan kadang-kadang ditambah dengan vitamin.

Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir atau tanah. Jadi didalam kandang khusus peneluran disiapkan media pasir yang dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina dan jantan 10 : 2, agar didapat telur yang daya tetasnya tinggi. Apabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dari induknya agar tidak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dalam disemprot dengan larutan antibiotik (cotrymoxale).

Dalam satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dari bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dengan menyemprot telur setiap hari dan telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.

3. Pemeliharaan Jangkrik


Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dalam pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi merupakan masalah yang sangat penting. Untuk menghindari adanya zat-zat atau racun yang terdapat pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedalam kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu dan diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki dan setiap kaki masing-masing dimasukkan kedalam kaleng yang berisi air.

Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang yang harus diusahakan sama dengan habitat aslinya, yaitu lembab dan gelap, maka yang tidak kalah pentingnya adalah gizi yang cukup agar tidak saling makan (kanibal).

4. Pemberian Pakan jangkrik
Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) yang dibuat darikacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang dihaluskan. Setelah vase ini, anakan dapat mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda dan gambas. Sedangkan untuk jangkrik yang sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga yang menambah pakan untuk ternak yang dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk dan beberapa vitamin yang dihaluskan dan dicampur menjadi satu.

5. Pemeliharaan Kandang
Air dalam kaleng yang terdapat dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali dan kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedalam kandang.

Hama dan penyakit jangkrik


1. Penyakit, Hama dan Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit yang serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur yang menempel di daun. Sedangkan hama yang sering mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, cicak, katak dan ular.
2. Pencegahan Serangan Hama dan Penyakit
Untuk menghindari infeksi oleh jamur, maka makanan dan daun tempat berlindung yang tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik dapat diatasi dengan membuat dengan membuat kaleng yang berisi air, minyak tanah atau mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
3. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Untuk saat ini karena hama dan penyakit dapat diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik dapat ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat dan vaksinasi tidak diperlukan.

Panen Jangkrik

Peternak jangkrik dapat memperoleh 2 (dua) hasil utama yang nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur yang dapat dijual untuk peternak lainnya dan jangkrik dewasa untuk pakan burung dan ikan serta untuk tepung jangkrik.

Selamat mencoba semoga berhasil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar